Tahu dong kalian motto yang berbunyi “Pembeli adalah Raja” yang selalu
dijadiin andalan buat para penjual untuk menarik pelanggannya? Sekarang ane mau
coba nerangin sedikit sisi lain dari motto tersebut. Ane harap kalian mau
luangin waktu buat baca tulisan ini.
Pertama
kita lihat apa yang kita pakai sekarang. Sepatu, pakaian, tas, dll. Terus apa yang kita
makan and minum, juga apa yang sedang yang kita gunain sekarang. Kita ngomongin produk global aja yah, kita gak
akan ngomongin produk lokal. Buat kalian produk lokal gak
akan berpengaruh mungkin, karena kalo buat ane sih emang gak begitu
berpengaruh.
Kalo yang punya sepatu
sport bermerek nike, adidas, puma dan
sejenisnya itu bisa buat contoh, bikin kita cool kan make’nya? Terus pocary
sweat, coca cola, Mc Donald etc bikin kita gak ngrasa jadul kan ketimbang cuma minum air putih
or makan nasi sayur doank! Terus fasilitas yang kita pake mulai dari handphone,
laptop, serta kendaraan (pasti dah jelas, kalian sebutin sendiri mereknya)
Ane gak bermaksud
nyalahin pola hidup kita sekarang, ane cuma mau nambahin pengetahuan yang
seharusnya sudah disadari tapi pada kenyataannya malah diabaikan. Oke lanjut..!
Ane gak akan nulis
panjang-panjang, coz takutnya kalian males baca terus malah gowess entah kemana.
Ok, mari kita
ambil contoh dari sepatu yang kita pakai, yang bisa kita anggap diproduksi jauh di Argentina. Kalian tahu bagaimana proses
pemasaran itu hingga sampai ke kaki kita? Kalo ane jujur gak tahu, yang jelas prosesnya panjang. Dan
tentu itu sudah melibatkan perputaran ekonomi yang besar. Belum lagi biaya
iklan yang harus ditayangkan di TV tiap tahunnya, atlet-atlet dunia untuk
mensponsori produk tersebut, gaji ribuan karyawan, sosialisasi langsung kepada
masyarakat dan banyak lagi hal-hal lain yang perlu dilakukan untuk menunjang
eksistensi produk tersebut. (setelah
ane hitung-hitung jumlah total biaya tersebut setelah di-kurs-kan dalam mata
uang kita ternyata mencapai 1.000 Trilyun Rupiah…. muahahaha banyak amat..!!!)
Tapi kita di sini,
sama seperti orang-orang di daerah lain, di kota lain dan di belahan negara lain. Sama-sama sebagai PEMBELI.
Yang mana
pada akhirnya
ini akan bermuara untuk melayani (memberi keuntungan) kepada SATU ORANG, yaitu si pemilik
produk.
Itu masih dalam
satu produk. Bayangkan hal seperti itu benar-benar berlaku pada apa yang kita minum, kita
makan, kita pakai dan kita gunakan sehari-hari..! Padahal untuk membeli satu produk aja kadang
kita harus bekerja seharian penuh, atau mungkin sampe sebulan or bahkan sampe
berbulan-bulan. So, apa kita masih merasa seperti raja? Pada
kenyataannya kita makan sebagai palayan, bergerak sebagai pelayan, kita
MENIKMATI HIDUP juga sebagai pelayan..!
Sekali lagi ane gak bermaksud ngrubah pola hidup kalian. Bangunlah
seperti biasanya..! Bekerjalah seperti biasanya..! Tapi ane harap kalian sadar
akan kenyataan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar