life simple

life simple

Senin, 24 Desember 2012

Cinta Menipu Remaja

Memang sih judulnya kelihatan agak berat, tapi ane mau nulis yang ringan-ringan aja kali ini. Tentang cinta. Hmm, masalah yang selalu menarik buat dibicarakan, terlebih di kalangan remaja. Kita lihat aja acara-acara di televisi, lagu-lagu yang diputar di radio-radio hingga topik-topik di dunia maya (khususnya jejaring sosial)! Semua didominasi oleh tema “Cinta dan Remaja”.

 Ane yakin semua remaja saat ini kenal sama yang namanya cinta (hidup di hutan barang kali ya kalo gak kenal). So, ane gak perlu jelasin lagi apa itu pengertian cinta. Kalian udah punya persepsi dan pandangan sendiri-sendiri kan! Cuma pas baca salah satu artikel sebelum ane nulis artikel ini ada yang mengelompokkan cinta itu dalam 3 bagian: pertama, cinta emosional. Kedua kalo gak salah cinta rasional (maaf, ingatan jangka pendek ane agak lemah. Hehehe), yang ketiga malah lupa beneran, tapi intinya yang ketiga ini termasuk cinta yang tak terbatas. Yaitu cinta seorang ibu terhadap anaknya.

 Cinta secara emosional ini memiliki ciri seperti egoisme, rasa memiliki, mengedepankan hasrat/nafsu dan lain sebagainya. Berbeda dengan cinta secara rasional yang tidak membabi buta, tulus dan tanpa pamrih. Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan termasuk cinta jenis mana yang kamu alami saat ini? Sekarang kembali ke judul “Cinta Menipu Remaja”. Why? Karena kebanyakan cinta yang kalian alami termasuk cinta secara emosional yang mengutamakan dorongan nafsu. Tiap hari yang ada cuma bayangan si doi aja. Kalo ketemu pengennya selalu ngobrol ini itu sampek gak jelas juntrungannya, atau pas lagi jalan pasti terus gandengan tangan, lalu pas keadaan kebetulan sepi mulailah pengen berpelukan. Dan akhirnya pas benar-benar sepi........ hilanglah batas ruang dan waktu (maksud loh..?)

Emang gak semua remaja kayak gitu sih, tapi para remaja rentan banget terjerumus ke situ kan! Ane mau bicara ama yang cewek aja deh. Kalian itu ibarat buah yang mulai mateng alias belum mateng. Malah beberapa dari kalian adalah calon buah unggulan. Jangan mudah dipetik orang sebelum mateng beneran! (calon buah unggulan gitu).. tapi herannya ada juga lho yang malah sengaja menjatuhkan diri biar diambil orang. Loh kok bisa sengaja jatuh? Emang gimana tu buah caranya memotong rantingnya sendiri yak? Atau emang pengandaiannya aja yang ngawur! Meski agak ngawur jangan dianggap ngawur ya! Kembali ke buahnya, malah gak jadi mateng kan tu buah. Paling cuma dilihat-lihat atau dicium-cium aja udah mateng pa belum, kalo gak suka ya paling dibuang. Lho nih ngomongin buah pa cinta sih.??(hehehe)

Cinta oh cinta, sudah berapa kali kalian merasakannya? Sudah berapa banyak kalian punya pacar? Pasti banyak kan? Romantis gak pacar kalian? Dah dibeliin apa aja ama si doi? Boneka? Bunga? Coklat? T-shirt couple? Wuihh,, nyenengin banget yak! Ane jadi ke inget ama semua pacar and cewek-cewek yang dulu pernah ane taksir. Hah.. terpaksa nih ane buka lagi buku diary indah ane. (smile-smile sendiri kan akhirnya)

Masa puber, masa ababil adalah masa-masa yang boleh dibilang masa yang super indah. Maen kesana-kemari, bereksperimen ini-itu, jingkrak-jingkrak jungkir balik, everything is about fun lah pokoknya. So, silahkan buat kenangan seindah mungkin! Asal,, jangan kamu pertaruhkankan harga dirimu. Agar kelak kenangan itu dapat tersimpan dalam sebuah tawa and senyuman, bukan dalam duka penyesalan. Gak perlu lah berbuat yang macem-macem.

Cinta emang indah, terlebih di saat kalian masih remaja gini. Tapi ya nikmati aja seperlunya! Ane pengen kalian jadi orang yang gak gampang terpengaruh oleh orang lain. Ane harap kalian gak sampek masuk ke yang namanya pergaulan bebas yah! Meski sekarang sudah banyak orang yang menganggapnya hal biasa, tetep aja sob masa depan taruhannya. Jangan sembarangan ngikutin pergeseran moral yang sebenarnya makin menurun dan makin menurun dan makin menurun!

Jadilah penentang arus sungai yang alirannya sangat deras. Kamu bertahan berarti menang, kamu kandas berarti kalah.

Ok sob, sekian tulisan yang agak gak jelas ini ane buat, yang terpenting jadikan masa mudamu masa yang penuh guna!

Ttd: mantan remaja

Minggu, 09 Desember 2012

Memahami Arti Materialisme

Dan seorang laki-laki duduk sendiri. Basah kuyup dalam kesedihan yang mendalam. Dan semua binatang datang menghampirinya dan berkata, “Kami tidak ingin melihatmu begitu sedih, mintalah sesuatu pada kami apa yang kamu inginkan dan kamu akan mendapatkannya”. Laki-laki itu berkata, “Aku ingin mempunyai pandangan yang baik”. Burung bangkai menjawab, “Kamu harus mempunyai akal”. Laki-laki itu mengatakan, “Aku ingin menjadi kuat”. Jaguar berkata, “Kamu harus menjadi kuat seperti saya”. Kemudian laki-laki itu berkata lagi, “Aku rindu untuk mengetahui rahasia di bumi”. Ular menjawab, “Saya akan menunjukkannya padamu”. Hingga ia pergi dengan semua binatang. Dan ketika manusia itu bisa mendapatkan semua hadiah yang mereka berikan, dia pergi.
Kemudian burung hantu berkata kepada binatang lain, “Sekarang laki-laki itu banyak tahu dan dapat melakukan banyak hal”. Rusa berkata, “Laki-laki itu sudah memiliki semua yang dia perlu. Sekarang kesedihannya akan berhenti”. Tetapi burung hantu menjawab, “Tidak.. Aku melihat sebuah lubang di dalam laki-laki itu. Seperti dalam kelaparan dimana tidak akan pernah terisi. Itulah yang membuat dia sedih dan yang membuat apa yang dia inginkan. Dia akan pergi untuk mengambil dan terus mengambil”, sampai suatu hari dunia akan berkata, “Aku tidak ada lagi, dan aku tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan”.
(film: APOCALYPTO)

 “Materialisme berarti sebuah pemikiran tentang segala sesuatu yang nampak yang masih terlihat dan terasa oleh mata adalah realitas sesungguhnya, di luar suatu yang terlihat itu masih ditiadakan.” Ya, sebuah realita hari ini yang hanya mempercayai apa yang dilihat mata. Penampilan fisik, uang, jabatan, kekuasaan telah menjadi kontrol dalam kehidupan kita saat ini, bahkan sejak kita lahir. Apa yang dituju dan dicita-citakan semua hanya untuk mendapatkan kenikmatannya. Tak peduli bagaimana caranya atau apapun yang sudah dikorbankannya.

Realita ini seperti seorang yang meminum air laut, takkan mampu menghilangkan dahaganya meski apa yang di depannya takkan mampu ia minum semuanya. Karena saat apa yang diinginkan itu mampu ia raih, bukan kepuasan yang ia rasakan, keberhasilan itu hanya akan mengantarkannya pada keinginan-keinginan yang lebih besar lainnya. Dan begitu seterusnya.

Kamu hanya akan menginginkan lebih dan lebih. Tahukah bahwa tubuh (fisik) ini hanya sebuah alat, penggerak sebenarnya adalah roh (jiwa). Lalu kenapa kita hanya memperindah sebuah alatnya sedangkan jiwa kita diabaikan begitu saja? Mata ini telah memberi kepalsuan. Hasrat ini telah menipu hidup kita. Hidup ini terus berjalan, bukan berarti tanpa akhir. Ingatlah api yang kamu nyalakan, tak butuh waktu lama api itu akan padam. Begitu juga kehidupan ini, jangan berpikir puluhan tahun itu waktu yang lama, jangan biarkan hasratmu menipumu lagi! Mulai sekarang perbaikilah hidupmu. Ubahlah dunia menjadi lebih lebih baik.