life simple

life simple

Minggu, 09 Desember 2012

Memahami Arti Materialisme

Dan seorang laki-laki duduk sendiri. Basah kuyup dalam kesedihan yang mendalam. Dan semua binatang datang menghampirinya dan berkata, “Kami tidak ingin melihatmu begitu sedih, mintalah sesuatu pada kami apa yang kamu inginkan dan kamu akan mendapatkannya”. Laki-laki itu berkata, “Aku ingin mempunyai pandangan yang baik”. Burung bangkai menjawab, “Kamu harus mempunyai akal”. Laki-laki itu mengatakan, “Aku ingin menjadi kuat”. Jaguar berkata, “Kamu harus menjadi kuat seperti saya”. Kemudian laki-laki itu berkata lagi, “Aku rindu untuk mengetahui rahasia di bumi”. Ular menjawab, “Saya akan menunjukkannya padamu”. Hingga ia pergi dengan semua binatang. Dan ketika manusia itu bisa mendapatkan semua hadiah yang mereka berikan, dia pergi.
Kemudian burung hantu berkata kepada binatang lain, “Sekarang laki-laki itu banyak tahu dan dapat melakukan banyak hal”. Rusa berkata, “Laki-laki itu sudah memiliki semua yang dia perlu. Sekarang kesedihannya akan berhenti”. Tetapi burung hantu menjawab, “Tidak.. Aku melihat sebuah lubang di dalam laki-laki itu. Seperti dalam kelaparan dimana tidak akan pernah terisi. Itulah yang membuat dia sedih dan yang membuat apa yang dia inginkan. Dia akan pergi untuk mengambil dan terus mengambil”, sampai suatu hari dunia akan berkata, “Aku tidak ada lagi, dan aku tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan”.
(film: APOCALYPTO)

 “Materialisme berarti sebuah pemikiran tentang segala sesuatu yang nampak yang masih terlihat dan terasa oleh mata adalah realitas sesungguhnya, di luar suatu yang terlihat itu masih ditiadakan.” Ya, sebuah realita hari ini yang hanya mempercayai apa yang dilihat mata. Penampilan fisik, uang, jabatan, kekuasaan telah menjadi kontrol dalam kehidupan kita saat ini, bahkan sejak kita lahir. Apa yang dituju dan dicita-citakan semua hanya untuk mendapatkan kenikmatannya. Tak peduli bagaimana caranya atau apapun yang sudah dikorbankannya.

Realita ini seperti seorang yang meminum air laut, takkan mampu menghilangkan dahaganya meski apa yang di depannya takkan mampu ia minum semuanya. Karena saat apa yang diinginkan itu mampu ia raih, bukan kepuasan yang ia rasakan, keberhasilan itu hanya akan mengantarkannya pada keinginan-keinginan yang lebih besar lainnya. Dan begitu seterusnya.

Kamu hanya akan menginginkan lebih dan lebih. Tahukah bahwa tubuh (fisik) ini hanya sebuah alat, penggerak sebenarnya adalah roh (jiwa). Lalu kenapa kita hanya memperindah sebuah alatnya sedangkan jiwa kita diabaikan begitu saja? Mata ini telah memberi kepalsuan. Hasrat ini telah menipu hidup kita. Hidup ini terus berjalan, bukan berarti tanpa akhir. Ingatlah api yang kamu nyalakan, tak butuh waktu lama api itu akan padam. Begitu juga kehidupan ini, jangan berpikir puluhan tahun itu waktu yang lama, jangan biarkan hasratmu menipumu lagi! Mulai sekarang perbaikilah hidupmu. Ubahlah dunia menjadi lebih lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar